Test Online Merancang Bangun Jaringan

Google


myfiles26 blogspot

Rabu, 03 Agustus 2011

Routing


Mengenal Routing,Proses pengiriman datagram IP selalu menggunakan tabel routing.
Tabel routing berisi informasi yang diperlukan untuk menentukan ke
mana datagram harus di kirim. Datagram dapat dikirim langsung ke
host tujuan atau harus melalui host lain terlebih dahulu tergantung
pada tabel routing.

1. Minimal Routing
Dari namanya dapat diketahui bahwa ini adalah konfigurasi yang
paling sederhana tapi mutlak diperlukan. Biasanya minimal
routing dipasang pada network yang terisolasi dari network lain
atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal saja.
2. Static Routing
Konfigurasi routing jenis ini biasanya dibangun dalam network
yang hanya mempunyai beberapa gateway, umumnya tidak
lebih dari 2 atau 3. Static routing dibuat secara manual pada
masing-masing gateway. Jenis ini masih memungkinkan untuk
jaringan kecil dan stabil. Stabil dalam arti kata jarang down.
Jaringan yang tidak stabil yang dipasang static routing dapat
membuat kacau seluruh routing, karena tabel routing yang
diberikan oleh gateway tidak benar sehingga paket data yang
seharusnya tidak bisa diteruskan masih saja dicoba sehingga
menghabiskan bandwith. Terlebih menyusahkan lagi apabila
network semakin berkembang. Setiap penambahan sebuah
router, maka router yang telah ada sebelumnya harus diberikan
tabel routing tambahan secara manual. Jadi jelas, static routing
tidak mungkin dipakai untuk jaringan besar, karena membutuh
effort yang besar untuk mengupdatenya.
3. Dynamic Routing
Dalam sebuah network dimana terdapat jalur routing lebih dari satu rute
untuk mencapai tujuan yang sama biasanya menggunakan dynamic
routing. Dan juga selain itu network besar yang terdapat lebih dari 3
gateway. Dengan dynamic routing, tinggal menjalankan routing
protokol yang dipilih dan biarkan bekerja. Secara otomatis tabel routing
yang terbaru akan didapatkan.
Seperti dua sisi uang, dynamic routing selain menguntungkan
juga sedikit merugikan. Dynamic routing memerlukan routing
protokol untuk membuat tabel routing dan routing protokol ini
bisa memakan resource komputer.
Protokol routing merupakan aturan yang mempertukarkan informasi
routing yang nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan
routing adalah aksi pengiriman-pengiriman paket data berdasarkan
tabel routing tadi.
Semua routing protokol bertujuan mencari rute tersingkat untuk
mencapai tujuan. Dan masing-masing protokol mempunyai cara dan
metodenya sendiri-sendiri. Secara garis besar, routing protokol
dibagi menjadi Interior Routing Protocol dan Exterior Routing
Protocol. Keduanya akan diterangkan sebagai berikut:
Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam. Dan interior
routing protocol digunakan dalam sebuah network yang
dinamakan autonomus systems (AS) . AS dapat diartikan sebagai
sebuah network (bisa besar atau pun kecil) yang berada dalam
satu kendali teknik. AS bisa terdiri dari beberapa sub network
yang masing-masingnya mempunyai gateway untuk saling
berhubungan. Interior routing protocol mempunyai beberapa
macam implemantasi protokol, yaitu:
- RIP (Routing Information Protocol)
Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai
karena biasanya sudah included dalam sebuah sistem
operasi, biasanya unix atau novell. RIP memakai metode
distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan
menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila
melewati satu gateway. Satu kali data melewati satu gateway
maka angka metriknya bertambah satu (atau dengan kata
lain naik satu hop). RIP hanya bisa menangani 15 hop, jika
lebih maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau.
Oleh karena alasan tadi maka RIP tidak mungkin untuk
diterapkan di sebuah AS yang besar. Selain itu RIP juga
mempunyai kekurangan dalam hal network masking. Namun
kabar baiknya, implementasi RIP tidak terlalu sulit ika
dibandingkan dengan OSPF yang akan diterangkan berikut
ini.
- OSPF (Open Shortest Path First)
Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan
resource komputer. Dengan protokol ini, route dapat dapat
dibagi menjadi beberapa jalan. Maksudnya untuk mencapai
host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui dua
atau lebih rute secara paralel.
Lebih jauh tentang RIP akan diterangkan lebih lanjut.
2. Exterior Protocol
AS merupakan sebuah network dengan sistem policy yang
pegang dalam satu pusat kendali. Internet terdiri dari ribuan AS
yang saling terhubung. Untuk bisa saling berhubungan antara
AS, maka tiap-tiap AS menggunakan exterior protocol untuk
pertukaran informasi routingnya. Informasi routing yang
dipertukarkan bernama reachability information (informasi
keterjangkauan). Tidak banyak router yang menjalankan routing
protokol ini. Hanya router utama dari sebuah AS yang
menjalankannya. Dan untuk terhubung ke internet setaip AS
harus mempunyai nomor sendiri. Protokol yang
mengimplementasikan exterior:
- EGP (Exterior Gateway Protocol)
Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network
yang berada di bawahnya. Pengumumannya kira-kira
berbunyi:" Kalau hendak pergi ke AS nomor sekian dengan
nomor network sekian, maka silahkan melewati saya".
Router utama menerima routing dari router-router AS yang
lain tanpa mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke
sebuah AS bisa jadi lebih dari satu rute dan EGP menerima
semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik.
- BGP (Border Gateway Protocol)
BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih.
Seperti EGP, BGP juga mepertukarkan reachability
information.
d. ARP
Untuk keperluan mapping IP address ke Alamat Ethernet maka di
buat protokol ARP (Address Resolution Protocol). Proses mapping ini
dilakukan hanya untuk datagram yaang dikirim host karena pada
saat inilah host menambahkan header Ethernet pada datagram.
Penerjemahan dari IP address ke alamat Ethernet dilakukan dengan
melihat sebuah tabel yang disebut sebagai cache ARP, lihat tabel 1.
Entri cache ARP berisi IP address host beserta alamat Ethernet
untuk host tersebut. Tabel ini diperlukan karena tidak ada hubungan
sama sekali antara IP address dengan alamat Ethernet. IP address
suatu host bergantung pada IP address jaringan tempat host
tersebut berada, sementara alamat Ethernet sebuah card
bergantung pada alamat yang diberikan oleh pembuatnya.
Mekanisme penterjemahan oleh ARP dapat dijelaskan sebagai
berikut. Misal suatu host A dengan IP address 132.96.11.1 baru
dinyalakan, lihat Gambar 1. Pada saat awal, host ini hanya
mengetahui informasi mengenai interface-nya sendiri, yaitu IP
address, alamat network, alamat broadcast dan alamat ethernet.
Dari informasi awal ini, host A tidak mengetahui alamat ethernet
host lain yang terletak satu network dengannya (cache ARP hanya
berisi satu entri, yaitu host A). Jika host memiliki route default,
maka entri yang pertama kali dicari oleh ARP adalah router default
tersebut.
Misalkan terdapat datagram IP dari host A yang ditujukan kepada
host B yang memiliki IP 132.96.11.2 (host B ini terletak satu subnet
dengan host A). Saat ini yang diketahui oleh host A adalah IP
address host B tetapi alamat ethernet B belum diketahui.
Agar dapat mengirimkan datagram ke host B, host A perlu mengisi
cache ARP dengan entri host B. Karena cache ARP tidak dapat
digunakan untuk menerjemahkan IP address host BB menjadi
alamat Ethernet, maka host A harus melakukan dua hal yaitu:
Mengirimkan paket ARP request pada seluruh host di network
menggunakan alamat broadcast Ethernet (FF:FF:FF:FF:FF:FF)
untuk meminta jawaban ARP dari host B,
Menempatkan datagram IP yang hendak dikirim dalam antrian.
Paket ARP request yang dikirim host A kira-kira berbunyi Jika IP
address-mu adalah 132.96.11.2, mohon beritahu alamat Ethernetmu
. Karena paket ARP request dikirim ke alamat broadcast
Ethernet, setiap interface Ethernet komputer yang ada dalam satu
subnet (jaringan) dapat mendengarnya. Setiap host dalam jaringan
tersebut kemudian memeriksa apakah IP addressnya sama dengan
IP address yang diminta oleh host A.
Host B yang mengetahui bahwa yang diminta oleh host A adalah IP
address yang dimilikinya langsung memberikan jawaban dengan
mengirimkan paket ARP response langsung ke alamat ethernet
pengirim (host A), seperti terlihat pada gambar 3. Paket ARP
request tersebut kira-kira berbunyi IP address 132.96.11.2 adalah
milik saya, sekarang saya berikan alamat ethernet saya .

1. Jaringan komputer adalah kumpulan komputer, printer dan peralatan
lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data
bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan
pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan
hardware/software yang terhubung dalam jaringan.
2. Ada lima jenis jaringan komputer, Local Area Network (LAN),
Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN), Intranet
dan Internet.
3. Perangkat yang meletakkan data ke local loop disebut DCE (Data
Circuit-terminating Equipment). Perangkat pelanggan yang melewatkan
data ke DCE disebut dengan DTE (Data Terminal Equipment).
4. Perangkat WAN adalah Router, CSU/DSU, Modem dan Communication
Server.
5. Ada dua jenis routing yaitu routing langsung dan tidak langsung.
6. Ada 3 jenis konfigurasi routing yaitu minimal routing, static routing dan
dynamic routing.
7. Routing Protocol ada 2 jenis yaitu Interior Routing Protocol dan Exterior
Routing Protocol.










lintasberita