Online Test KTJ
Test Online Merancang Bangun Jaringan
Minggu, 27 Januari 2013
Mengenal partisi harddisk dan Direktori Pada Linux
Redhat Linux membutuhkan partisi hardisk minimal menjadi
2 bagian yaitu sebagai /root dan swap. Besarnya nilai partisi dari /root
dan swap dapat diatur sesuai kebutuhan. Swap merupakan
penyimpanan data sementara selama proses berlangsung hampir mirip
dengan virtual memory di Windows. Linux dapat mempunyai partisi
lain seperti /usr, /boot dan /var.
Macam-macam/fungsi Partisi Linux :
a./ : menunjukkan hirarki tertinggi dari sistem direktori Linux,direktori ini membawahi dari direktori /usr, /home, /mnt dan direktori lainnya.
b./home : berisi data dari user yang terdaftar dalam komputer/mesin yang bersangkutan.
c./boot : berisi informasi yang berkaitan dengan device dan service yang dijalankan ketika komputer melakukan booting (proses komputer dari keadaan mati/off menjadi hidup/on).
d./usr : berisi paket program,dokumentasi,konfigurasi,aplikasi,library dan source aplikasi linux.
e./var : Direktori ini berisi data yang bermacam-macam (vary). Perubahan data dalam sistem yang aktif sangatlah cepat.
f./tmp : singkatan dari temporer adalah direktori yang disediakan ketika dibutuhkan ruang sementara dalam melakukan pekerjaan,contoh ketika melakukan proses burn cd maka image (file iso ) secara default dimasukkan ke direktori ini sebelum di burn ke cd.
Macam-macam Direktori dalam Linux :
Struktur direktori Linux mengikuti standar “Filesystem Hierarchy Structure (FHS)” yang di pegang oleh Free Standard Group walaupun kebanyakan distribusi memodifikasi standard tersebut.
/ (root)
Struktur direktori di Linux secara umum diawali dengan root filesystem “/” dan tentu juga merupakan root atau akar dari seluruh direktori global. Partisi yang diletakkan / (root system) akan menjadi direktori sistem atau partisi pokok.
/boot
Direktori boot tersimpan file-file boot loader diantaranya grub atau lilo. Kernel, initrd dan system.map juga terletak di dalam /boot. Jika system yang digunakan menggunakan partisi LVM ataupun partisi dalam jaringan. Maka ada baiknya dibuatkan partisi kecil tersendiri untuk meletakkan /boot di harddisk dengan file system konvensional. /boot ini umumnya sangat jarang sekali berubah isinya, kecuali memang kita sering bermain-main dengan kernel.
Direktori-direktori dalam Linux :
/sys
Berisi informasi yang berkaitan dengan kernel,device dan firmware. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘system’.
/sbin
Berisi file-file biner yang esensinya untuk sistem dan mengendalikan sistem. File-file biner atau bisa dianggap aplikasi sistem ini jika dioperasikan secara tidak tepat bisa berpotensi merusak. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘super binary’.
/bin
Berisi file-file binari atau aplikasi yang lebih umum dan dapat digunakan oleh semua user. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘binary’.
/lib
Berisi file-file library atau pustaka dari semua aplikasi binari yang tersimpan dalam direktori /sbin dan /bin. Di direktori ini juga tersimpan berbagai macam librari yang digunakan untuk aplikasi lain. Konsep penggunaan librari bersama ini membuat aplikasi di linux dapat menghemat ukuran. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘library’
/dev
Merupakan pseudo file system, atau directory yang isinya sebenarnya bukan benar-benar berisi file. Isi dari /dev ini berkaitan dengan perangkat-perangkat yang terdapat pada system. Misalkan untuk informasi port serial,port printer,dapat diberlakukan seperti membaca file. Misalkan perangkat serial terletak di /dev/tty01, kemudian partisi dalam harddisk disebut sebagai /dev/sda7. dan lain sebagainya. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘device’.
/etc
Direktori /etc berisi file-file konfigurasi sistem. Mayoritas aplikasi dan layanan konfigurasinya tersimpan di direktori /etc termasuk diantaranya /etc/hosts, /etc/resolv.conf dan lain sebagainya. Di direktori /etc/init.d tersimpan konfigurasi bagaimana sebuah layanan dijalankan. Di direktori /etc/rc*.d tersimpan konfigurasi untuk menentukan service yang dijalankan untuk tiap-tiap sesi init.
/home
Semua direktori home dari pengguna tersimpan di direktori ini dengan nama user masing-masing sebagai pengelompokannya. Untuk beberapa sistem linux yang dispesifikasikan untuk server, direktori pengguna masih dikelompokkan lagi kedalam /home/users. Di dalama direktori /home/nama-user tersimpan konfigurasi-konfigurasi yang spesifik terhadap user tersebut. Oleh karena itu, berbeda user, walaupun berada di sistem yang sama bisa mendapat lingkungan dan tampilan yang sama sekali berbeda. Direktori /home merupakan direktori yang paling ‘dekat’ dengan user. Direktori /home ini bisa berisi dari dokumen-dokumen pekerjaan user hingga file-file hiburan seperti mp3 dan film juga termasuk foto-foto yang dimiliki oleh user. Oleh karena itu, untuk membatasi agar file-file di pengguna tidak mendesak file-file system, sangat umum untuk meletakkan direktori /home di partisi yang terpisah. Hal ini dapat menahan file-file yang disimpan user hingga total ukuran tertentu tanpa mengganggu ruang gerak system.
/media
Merupakan direktori untuk menyimpan direktori-direktori mount point. CD-ROM, DVD, flash disk, bahkan floppy disk juga akan termount di direktori ini. Pada distro-distro modern, sudah memberikan fasilitas untuk menampilkan device-device yang dimount ke depan Desktop. Sehingga pengguna tidak perlu susah-dan-repot menuju ke /media untuk dapat mengakses flash disk-nya tapi cukup lihat ke desktop-nya dan masuk ke direktori yang teerbuat baru di sana. Untuk workstation yang terintegrasi dengan jaringan, pada umumnya untuk melakukan mounting storage network juga diletakkan di /media. Dengan dikelompokkan seperti itu maka mudah untuk mengenali bahwa semua yang berada di dalam /media merupakan media penyimpan.
/mnt
Pada Linux yang masih umum menggunakan kernel 2.4.x. Untuk tempat mengumpulkan mount point berada di /mnt. Dikarenakan pada sistem berbasis kernel 2.6.x sudah menggunakan /media, maka /mnt ini umumnya kosong. /mnt bisa juga dijadikan mount point pada saat system rescue atau troubleshooting. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘mount’.
/opt
Direktori /opt saat ini jarang digunakan. Beberapa paket software terpisah menggunakan direktori ini untuk menyimpan paket yang tidak menuju ke lokasi manapun. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘optional’
/usr
Sebuah sub-hirarki dari root file sistem di simpan di dalam /usr. Di dalam /usr tersimpan aplikasi dan utiliti yang spesifik dengan user. Jika kita melihat kedalam direktori /usr maka kita juga akan menemukan direktori yang mirip dengan di / yaitu bin, sbin dan lib. Hanya saja, aplikasi dan librari yang terletak /usr tidak terlalu kritikal untuk sistem. Untuk istilah mudahnya, /usr merupakan tempat bagi user menginstall aplikasi sendiri yang bukan official dari distro. Misalkan menginstall melalui tar-ball, atau paket yang dibuat sendiri. Jika pengguna termasuk orang yang sering menambah-nambah aplikasi sendiri diluar bawaan paket yang disediakan untuk distro itu, maka direktori /usr sudah dipastikan akan cepat sekali membengkak. Ada baiknya untuk sistem yang penggunanya seperti itu, /usr di berikan partisi sendiri. Untuk aplikasi yang bisa langsung dijalankan, sistem linux akan membaca secara bersamaan yang ada di /bin dan di /usr/bin begitu juga untuk /sbin dan /usr/sbin. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘user’.
/usr/share
Merupakan tempat didalam /usr yang digunakan untuk menyimpan data-data yang bisa dibagikan dan tidak terikat dengan platform. Misalnya seperti wallpaper yang bisa dan boleh digunakan oleh semua user akan diletakkan didalam /usr/share. Lalu ada juga fonts, dan sound theme yang berkaitan dengan tampilan.
/usr/doc
Merupakan tempat untuk menyimpan dokumentasi dan catatan yang berkaitan dengan aplikasi. Apabila aplikasi third-party yang digunakan merupakan aplikasi yang dikembangkan dengan baik, maka tentunya juga menyediakan file dokumentasi yang dapat dibaca di dalam /usr/doc.
/usr/src
Merupakan tempat untuk menyimpan source code dari aplikasi sistem. Yang paling umum tersimpan disini adalah source code dari kernel linux. Source code ini sangat bermanfaat untuk melakukan kompilasi ulang atau melakukan optimasi di tingkat kernel dengan dasar kernel sebelumnya.
/usr/include
Di direktori /usr/include tersimpan file-file header dari compiler C. File header ini mendefinisikan struktur dan konstanta yang dibutuhkan untuk membangun sebuah aplikasi yang standard. Direktori di dalam /usr/include tersimpan header untuk compiler C++.
/usr/X11R6
Menyimpan sistem X-Window dan hal-hal yang berkaitan dengan X-Window. Subdirectories dibawah /usr/X11R6 tersimpan binari X itu sendiri dan juga dokumentasi, file header, config. icon. sounf, dan sebagainya yang berkaitan dengan grafis.
/usr/local
D isini tersimpan aplikasi yang terinstall dan file yang yang digunakan di local machine. Jika komputer yang digunakan merupakan bagian dari sebuah jaringan besar, terus direktori /usr lokasi fisiknya terletak di komputer yang berbeda dan di bagikan kedalam jaringan untuk di mount kedalam /usr. Pada jaringan seperti ini, direktori /usr/local akan berisi barang-barang yang hendaknya tidak digunakan di banyak mesin dan hanya di gunakan di local machine saja. Karena kebanyakan komputer tidak memanfaatkan bentuk jaringan seperti yang disebutkan tadi, bukan berarti /usr/local menjadi tidak berguna. Jika kita menemukan aplikasi yang menarik dan secara official tidak tersedia dan bukan bagian dari distro yang digunakan, hendaknya kita menginstallnya kedalam /usr/local. Sebagai contoh, jika aplikasi tambahan yang umum akan tersimpan kedalam /usr/bin, maka aplikasi tambahan yang sifatnya lebih custom hendaknya di simpan di /usr/local/bin. Dengan cara ini maka dapat menghindarkan kebingungan dalam jenis aplikasi yang tersedia dan menjaga sistem tetap bersih dan rapi.
/root
Merupakan direktori home-nya superuser (root). Harap jangan bingung dengan direktori root (/). Walaupun cara menyebutnya sama, tapi sama sekali berfungsi sangat berbeda.
/var
Direktori /var merupakan direktori yang isinya sangat dinamis. Jika digunakan didalam server. Sangat dianjurkan /var ini untuk diletakkan di partisi terpisah dikarenan direktori /var dapat membengkak dengan sangat cepat. Selain itu juga, dengan direktori /var dibuat partisinya sendiri atau secara fisik ditentukan lokasinya, maka dapat mencegah internal fragmentasi, dan proses pencarian file tidak terlalu jauh, hanya seputar cylinder itu-itu saja. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘variative’
/var/log
Merupakan direktori untuk menyimpan berbagai macam log atau catatan yang berkaitan dengan sistem. Isi dari /var/log ini terus terupdate selama sistem berjalan. Walaupun di linux sendiri tersendiri tersedia aplikasi logrotate untuk meredam percepatan pembengkakan direktori /var, tapi tetap juga jika tidak disiapkan ruang tersendiri, ukuran log ini dapat menghabiskan ruang kosong di sistem. Direktori /var/log ini hendaknya menjadi tempat pertama kita lari apabila di sistem terjadi keanehan. System log linux baik kok, keanehan pun akan dituliskan dengan gamblang kedalam log. Misalkan pada webserver, /var/log/httpd/access.log akan mencatat siapa saja yang mengakses web yang terpasang dan menuju ke mana. Apabila banyak sekali yang mengunjungi web itu, maka file /var/log/httpd/access.log pun akan terupdate dengan kecepatan luar biasa yang susah untuk diikuti oleh pandangan manusia biasa. Misalkan juga /var/log/syslog,yang tersimpan log yang berkaitan dengan system. Misalkan kita colokkan flash disk, maka dengan mengamati /var/log/syslog kita bisa mengetahui apakah sistem bisa mengenali flashdisk itu dan melakukan auto mount, atau memberikan pesan yang lain. Dari /var/log/syslog juga misalnya kita bisa melihat rule crontab yang kita buat berjalan sesuai waktunya atau tidak. Semakin banyak kejadian yang buruk atau yang baik terjadi di system, maka /var/log pun akan semakin membengkak.
/var/mail
Merupakan direktori untuk menyimpan email masuk dan keluar. Direktori /var/mail ini akan sangat terasa fungsinya jika kita membuat mail server menggunakan postfix, sendmail atau qmail. Sebenarnya tanpa menggunakan mailserver itu, kita juga dapat mengirim email, hanya saja terbatas hanya dalam lingkup mesin kita dan user yang terdapat di dalamnya
/var/spool
Direktori /var/spool merupakan direktori untuk menyimpan file-file yang spooling atau yang sedang mengantri untuk diproses. Yang umum berada didalam /var/spool ini adalah operasi printing. Apabila linux yang dibangun difungsikan sebagai prnter server, atau sharing printer, maka /var/spool ini juga perlu diperhatikan apabila yang menggunakan printer tersebut orangnya sangat banyak.
/var/run
Di direktori ini tersimpan PID (Process ID) dari layanan-layanan yang berjalan. PID yang tercatat didalam /var/run ini nantinya akan digunakan oleh script di dalam /etc/init.d/* untuk mengendalikan layanan yang tersedia di linux.
/proc
Direktori /proc juga merupakan pseudo filesystem yang mirip dengan /dev. Bedanya, /proc ini murni hanya berkaitan dengan sistem dan tidak menyangkut pada device. Jika kita melakukan pengecekan ukuran penggunaan space, jangan terkecoh dengan direktori /proc yang tercatat menunjukkan memakan space sangat besar. Segala macam space yang tertulis disitu sama sekali tidak terdapat di dalam media penyimpanan harddisk. Jadi direktori /proc sebenarnya tidak ada sama sekali. Isi dari /proc ini adalah infomasi dari sistem, tetapi jika kita mengubah isi informasi dari beberapa file /proc juga dapat mengubah sifat jalannya sistem. Selama pengubahan isi hanya menggunakan echo, maka dengan merestart system, maka isi /proc pun akan langsung kembali ke semula. Misalkan kita ingin melakukan forwarding network, maka informasi pada /proc/sys/net/ipv4/ip_forward yang semula berisi 0 tinggal diubah menjadi 1. Misalkan kita melihat informasi processor, maka kita dapat melihat dalam /proc/cpuinfo.
/tmp
Merupakan file sistem yang menyimpan file-file sementara. Beberapa distro akan otomatis membersihkan isi dari /tmp sewaktu reboot. Direktori /tmp memiliki mode yang sangat terbuka sehingga mudah untuk ditulisi oleh siapa saja. Di dalam /var/tmp juga digunakan sebagai penyimpanan file-file sementara, bedanya /var/tmp dengan /tmp yaitu /var/tmp tidak akan dibersihkan saat system reboot. Untuk memudahkan mengingat, direktori ini dianggap kependekan dari ‘temporary’
/lost+found
Di direktori ini linux menyimpan file-file yang berhasil direcover saat sistem crash. Dengan melihat ke dalam /lost+found mungkin kita dapat menemukan file yang hilang
Read More...(baca lebih lanjut..
Selasa, 22 Januari 2013
Instalasi Linux Redhat 9.0
Memulai Instalasi 1.Setting BIOS pada komputer, agar booting pertama dari CD-Drive. 2.Masukkan Disk ke 1 dari 3 CD Red Hat ke dalam CD-Drive. Tunggu beberapa saat hingga tampil pilihan untuk memulai instalatasi Red Hat tersebut | tekan tombol Enter
3.Tunggu beberapa saat akan muncul pilihan bahasa selama proses instalasi seperti gambar berikut
4.Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk keyboard
5.Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk mouse, klik sesuai dengan mouse yang digunakan.
6.Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk upgrade atau install
7.Pilih Perform a New Red Hat Linux Installation, Kemudian klik tombol Next
8. Tentukan pilihan untuk instalasi yang diinginkan, klik Next
1.Personal Desktop Aplikasi offices dan Multimedia 1.8 GB
2 Workstation Komputer kerja untuk jaringan dan developer/ programmer. 2.1 GB
3 Server Komputer sebagai server dengan aplikasinya 1.5 GB – 4.85 GB
4 Custom Menentukan sendiri paket sesuai kebutuhan 500 MB – 4.85 GB
9.Pilih bentuk partisi yang diinginkan : Automatically Partition atau Manually Partition with Disk Druid
10.Pilih tombol NEW pada kotak dialog Partitioning. Lalu isikan di kolom Mount Point “ / ”. Untuk file system, pilih Linux Native. Isikan kolom size sisa dari hardisk anda yang masih kosong. Lalu pilih OK kemudian pilih Next.
11.Setelah selesai pembuatan partisi maka akan ditampilkan konfigurasi untuk boot loader Lalu pilih Next, sehingga muncul tampilan sebagai berikut
12.Jika anda berencana menghubungkan komputer ke jaringan, isikan data yang diminta. Jika tidak biarkan kosong. Pilih Next
13.Kemudian muncul kotak konfigurasi firewall. Biarkan kosong jika anda tidak menghubungkan komputer dengan jaringan
14.. Pilih Next , muncul tampilan berikut yang meminta anda mengisikan jenis bahasa yang akan digunakan oleh RedHat nantinya.
15.Pilih Next untuk melanjutkan. Sehingga tampil setting waktu
16.Pilih Next untuk melanjutkan. Masukkan Password untuk root, yang merupakan super user. Klik tombol Next dan tombol Next kembali
17.Tentukan paket-paket apa saja yang akan di Install. Ada beberapa group paket diantaranya seperti Desktop, Application, Server. Kemudian klik Next
18.Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi paket yang telah dipilih selesai semuanya
19.Kemudian akan tampil kotak dialog untuk membuat boot system untuk disket, masukkan disket pada drive A, kemudian klik tombol Next
20.Setelah selesai pembuatan disket boot, kemudian akan tampil kotak dialog untuk menentukan jenis Berikutnya installer akan meminta anda memilih konfigurasi Video Card. Umumnya, installer mengenali jenis video card yang ada. Dan juga anda diminta memilih jumlah RAM video card tersebut. Seperti terlihat pada gambar berikut
21.Klik Next untuk menentukan jenis monitor yang digunakan dan resolusi yang diinginkan
22.Setelah anda memasukan dengan benar, maka selesai sudah instalasi Linux RedHat 9.0
Read More...(baca lebih lanjut..
Memulai Instalasi 1.Setting BIOS pada komputer, agar booting pertama dari CD-Drive. 2.Masukkan Disk ke 1 dari 3 CD Red Hat ke dalam CD-Drive. Tunggu beberapa saat hingga tampil pilihan untuk memulai instalatasi Red Hat tersebut | tekan tombol Enter
3.Tunggu beberapa saat akan muncul pilihan bahasa selama proses instalasi seperti gambar berikut
4.Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk keyboard
5.Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk mouse, klik sesuai dengan mouse yang digunakan.
6.Klik tombol Next. Kemudian akan tampil jendela pilihan untuk upgrade atau install
7.Pilih Perform a New Red Hat Linux Installation, Kemudian klik tombol Next
8. Tentukan pilihan untuk instalasi yang diinginkan, klik Next
1.Personal Desktop Aplikasi offices dan Multimedia 1.8 GB
2 Workstation Komputer kerja untuk jaringan dan developer/ programmer. 2.1 GB
3 Server Komputer sebagai server dengan aplikasinya 1.5 GB – 4.85 GB
4 Custom Menentukan sendiri paket sesuai kebutuhan 500 MB – 4.85 GB
9.Pilih bentuk partisi yang diinginkan : Automatically Partition atau Manually Partition with Disk Druid
*) Membuat tiga partisi, masing-masing untuk
windows, linux dan data. Sehingga jika anda ingin menghapus/ uninstal Linux
atau Windows, data-data penting anda tidak turut hilang.
*) Didalam sebuah Harddisk terdapat konsep partisi
yang terdiri dari Partisi Primary, Partisi Extended dan Partisi Logical.
Didalam partisi primary terdapat Master Boot Record (MBR) untuk melakukan
proses boot loader dari suatu sistem operasi.
10. Pilih Manually Partition with Disk Druid untuk
membuat partisi Linux, dan secara default, Anda cukup untuk membuat partisi :
1 . /boot ———-> EXT3 / Linux Native ——-> 100 MB
2 . / ————–>EXT3 / Linux Native ——–>4000 MB
3 . swap ———–>Swap ————->2 x jumlah memori yang terpasang pada komputer
1 . /boot ———-> EXT3 / Linux Native ——-> 100 MB
2 . / ————–>EXT3 / Linux Native ——–>4000 MB
3 . swap ———–>Swap ————->2 x jumlah memori yang terpasang pada komputer
10.Pilih tombol NEW pada kotak dialog Partitioning. Lalu isikan di kolom Mount Point “ / ”. Untuk file system, pilih Linux Native. Isikan kolom size sisa dari hardisk anda yang masih kosong. Lalu pilih OK kemudian pilih Next.
11.Setelah selesai pembuatan partisi maka akan ditampilkan konfigurasi untuk boot loader Lalu pilih Next, sehingga muncul tampilan sebagai berikut
12.Jika anda berencana menghubungkan komputer ke jaringan, isikan data yang diminta. Jika tidak biarkan kosong. Pilih Next
13.Kemudian muncul kotak konfigurasi firewall. Biarkan kosong jika anda tidak menghubungkan komputer dengan jaringan
14.. Pilih Next , muncul tampilan berikut yang meminta anda mengisikan jenis bahasa yang akan digunakan oleh RedHat nantinya.
15.Pilih Next untuk melanjutkan. Sehingga tampil setting waktu
16.Pilih Next untuk melanjutkan. Masukkan Password untuk root, yang merupakan super user. Klik tombol Next dan tombol Next kembali
17.Tentukan paket-paket apa saja yang akan di Install. Ada beberapa group paket diantaranya seperti Desktop, Application, Server. Kemudian klik Next
18.Tunggu beberapa saat hingga proses instalasi paket yang telah dipilih selesai semuanya
19.Kemudian akan tampil kotak dialog untuk membuat boot system untuk disket, masukkan disket pada drive A, kemudian klik tombol Next
20.Setelah selesai pembuatan disket boot, kemudian akan tampil kotak dialog untuk menentukan jenis Berikutnya installer akan meminta anda memilih konfigurasi Video Card. Umumnya, installer mengenali jenis video card yang ada. Dan juga anda diminta memilih jumlah RAM video card tersebut. Seperti terlihat pada gambar berikut
21.Klik Next untuk menentukan jenis monitor yang digunakan dan resolusi yang diinginkan
22.Setelah anda memasukan dengan benar, maka selesai sudah instalasi Linux RedHat 9.0
Read More...(baca lebih lanjut..
Cara mengatasi Ntldr is missing.
NTLDR is missing merupakan permasalahan umum yang sering terjadi pada system operasi windows xp,
biasanya masalah ini muncul ketika komputer melakukan booting masuk ke system ditandakan pesan NTLDR is missing press Alt+Ctrl+Del to restart. hal ini terjadi hanya karena ada salah satu bagian dari windows terhapus, baik secara sengaja ataupun tidak sengaja. atau bisa juga akibat terinfeksi virus yang menyebabkan beberapa file komponen windows yang hilang.masalah lainya adalah adanya perubahan setting komputer baik harddisk maupun power.
1.Repair System Operasi
-pertama setting bios, buat booting awal menjadi cd-rom (cd drive)
-Masukan cd Installer windows xp
-Tekan sembarang tombol ketika pilihan press anykey to boot from CD, ini berarti komputer akan booting melalui cd.
-akan muncul 3 menu pilihan setup, repair, dan quit. Tekan tombol R pada keyboard untuk masuk ke menu Repair.
-Nanti akan muncul bagian windows yang ingin diperbaiki. biasanya muncul seperti : 1 C:\Windows, Tekan tombol 1 untuk memperbaiki windows kemudian enter
-Masukan password Aministrator windows anda. Jika sebelumnya anda tidak pernah mengisi password administrator windows langsung tekan enter saja
-setelah berhasil login Copy file NTLDR dan NTDETECT.COM yang terdapat pada cd installer windows ke system operasi windows anda.
caranya sebagai berikut :
masuk ke drive cd/dvd-rom (setiap komputer berbeda) bisa E,F,G,H ataupun yang lainya, disini dimisalkan drive cd-rom adalah E.
ketik E: [enter]
ketik CD [spasi] i386 [enter], sehingga tampak seperti ini E:\i386>_
ketik Copy [spasi] NTLDR C:\ [enter]
ketik Copy [spasi] NTDETECT.COM [spasi] C:\ [enter]
keluarkan cd installer windows,selanjutnya ubah kembali setting booting yang dibuat first boot cd-drive tadi menjadi harddisk kembali.
Finish
2.Jika kamu memiliki komputer yang masih bagus windowsnya, copy kan saja file NTLDR dan NTDETECT.COM ke windows yang mengalami NTLDR is missing.caranya dengan membuat harddisk yang windowsnya rusak menjadi slave. kemudian tinggal copy-paste aja file NTLDR dan NTDETECT.COM ke windows yang rusak tersebut.(letakanya pada directory C:/ jangan pada directory windows)
3.Alternatif lain yakni Copy file NTLDR dan NTDETECT.COM yang terdapat pada cd installer windows ke Removable media, kemudian copy kan file tersebut ke windows yang mengalami masalah NTLDR is missing.
Read More...(baca lebih lanjut..
Bagaimanakah ciri-cirinya Virus Shortcut Pd Folder dan cara mengatasinya
1.Membuat duplicate setiap folder
2.Membuat file Thumb.db pada setiap folder
3.Membuat file autorun.inf di setiap drive, dan folder
4.Pada taskmanager, terdapat service/processes wscript.exe
5.Biasanya muncul folder New Harry potter,reycle, dan Microsoft.lnk
6.Terdapat file induk database.mdb di My Documents
Cara mengatasinya :
1.Matikan System Restore.
2.Matikan proses virus wsrcipt.exe (C:\WINDOWS\System32\wscript.exe). bisa menggunakan
ProcessesExplore atau Hijacthis.
3.Hapus file virus database.mdb di My Documents.
4.Hapus file duplikat virus, caranya dengan menggunakan fasilitas search pada Windows.
Menu start>> Search >> All files & Folder >> Pada More advanced options, pastikan option (Search system folders) dan (Searchhidden files and folders) keduanya anda pilih. masukan Search file dengan nama autorun.inf, Thumb.db, dan ekstensi .lnk, kemudian hapus semua file ya ng ditemukan.
5. Hapus registry Autorun yang dibuat virus dengan menggunakan HijackThis.
Cari di bagian HKCU\..\Run: yang berhubungan dengan file database.mdb
Read More...(baca lebih lanjut..
Langganan:
Postingan (Atom)